AI dalam bisnis bukan hanya mempermudah pekerjaan mengolah data dan memasarkan produk. Lebih jauh, kecerdasan buatan juga dapat membantu komunikasi dengan pelanggan dan menjadikan produk melampaui para pesaing di kelasnya.
Pelajari bagaimana cara AI bisnis memaksimalkan potensi usaha dan produk Anda dalam artikel ini.
Bagaimana AI Mengubah Bisnis
Sejak tahun 2014 AI bisnis telah mengubah cara kerja sebagian besar bisnis di dunia. Selain transformasi digital yang semakin masif, AI juga membantu operasional perusahaan agar semakin efisien.
Perbedaan yang paling mencolok adalah dalam hal pengumpulan, pengolahan, dan interpretasi data yang digunakan untuk merancang strategi usaha.
Di era manual proses ini memakan waktu hingga hitungan bulan dan dilakukan secara luring. Namun di era AI keseluruhan prosesnya hanya memerlukan waktu beberapa hari bahkan jam saja.
AI bisnis juga memangkas biaya dan struktur operasional. Menjadikan bisnis berjalan lebih efisien dan setiap anggota tim dapat fokus pada tugas-tugas penting tanpa memusingkan pekerjaan mekanis dan repetitif.
Pengantar tentang AI dalam Bisnis
Secara sederhana, AI dapat diartikan sebagai sistem teknologi yang meniru cara berpikir manusia. Anda dapat memahami definisi AI secara lengkap dalam artikel ini.
Perkembangan teknologi komputer dan kecerdasan buatan yang pesat mau tidak mau harus diikuti oleh bisnis jika tidak ingin tertinggal oleh pesaing. Terlebih setelah era pandemi, hampir seluruh lini kehidupan bersentuhan dengan AI dan teknologi online.
Dalam dunia usaha, AI sudah dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan dan melayani pelanggan, membantu merancang produk, menerjemahkan percakapan, melakukan pengamanan transaksi, dll.
Penerapan AI dalam Operasional Bisnis
Dari paparan singkat di atas terlihat keterlibatan AI bisnis yang kian signifikan. Dalam perannya memaksimalkan potensi usaha Anda, sejumlah fitur AI berikut ini sudah lazim ditemui dalam platform dan aplikasi bisnis:
Chatbots dan Asisten Virtual
Google Assistant, Sirin, dan Alexa adalah beberapa contoh chatbot dan asisten virtual berbasis kecerdasan buatan.
Otomatisasi Tugas Administratif sampai Pengelolaan Inventaris
Amazon adalah perusahaan yang menjadi pionir dalam penggunaan fitur ini. AI menjadikan proses inventarisasi ribuan produk Amazon jauh lebih mudah dan efisien.
Analisis Sentimen Pelanggan
Beberapa platform dan aplikasi seperti Google Analytic telah menggunakan AI untuk menganalisis sentimen pelanggan. Anda dapat mengetahui sejauh mana penerimaan pasar melalui fitur ini.
Sistem Rekomendasi atau Prediksi Pelanggan
Fitur ini sangat berperan dalam peletakan dasar strategi pemasaran yang lebih tertarget dan tajam.
Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM) yang Didukung AI
CRM adalah platform pemasaran yang lengkap dan terintegrasi. Salah satu CRM yang didukung kecerdasan buatan adalah Aivia CRM yang memiliki fitur Smart AI di dalamnya.
Keamanan Siber Berbasis AI
Fitur ini terutama digunakan oleh bisnis yang bergerak di bidang telekomunikasi, informasi, dan teknologi canggih.
Automated Content Creation
Contoh paling mudah dari fitur ini adalah Chat GPT yang dapat membantu menyusun copywriting untuk optimasi konten.
AI untuk Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Ini adalah salah satu peran AI bisnis yang paling penting. Dengan kemampuan analitik prediktifnya, AI dapat menganalisis data dan memberikan rekomendasi terbaik untuk keputusan bisnis.
Misalnya, AI dapat mengumpulkan data percakapan media sosial yang berhubungan dengan produk dan meresume sentimen di dalamnya.
Dari sana, Anda dapat melihat fitur apa dari produk yang paling diterima pasar. Fitur apa yang kurang mendapat respon, apa kelemahan produk dibanding pesaingnya, dll. Sehingga lebih mudah melakukan pengembangan produk lebih lanjut.
AI dalam Pemasaran
Kini mari melihat contoh penggunaan AI dalam pemasaran. Spotify, layanan streaming audio terkemuka adalah salah satunya.
Spotify memiliki fitur AI DJ untuk memudahkan pelanggannya menemukan dan merancang playlist mereka. Selain itu, Spotify juga menggunakan AI untuk melacak pengalaman pelanggan dan meningkatkan user experience.
Dengan keterlibatan AI ini, Spotify berhasil menggaet hingga 547 juta pengguna aktif dan 226 juta pengguna premium di kuartal ketiga 2023.
AI dalam Layanan Pelanggan
Salah satu peran AI yang paling signifikan adalah dalam pelayanan pelanggan. Dengan menggunakan AI, pebisnis dapat melayani pelanggan 24 jam sehari tanpa harus membayar lebih banyak customer service.
Salah satu contoh AI dalam layanan pelanggan adalah Chatbot WhatsApp. Anda dapat memasang chatbot Aivia AI pada WhatsApp bisnis untuk:
- Menjawab FAQ yang diajukan pelanggan
- Membantu pelanggan mengatasi masalah yang berkaitan dengan pelayanan bisnis
- AI dapat berperan sebagai asisten penjualan yang siap menjawab pertanyaan seputar produk. Juga memberikan rekomendasi yang tepat dan melakukan follow-up untuk memastikan kepuasan pelanggan.
Dengan dukungan AI bisnis, Anda dapat membuat template percakapan yang lebih personal dengan pelanggan yang tersegmentasi.
Studi Kasus: Kesuksesan Bisnis dengan AI
Selain Spotify, ada banyak perusahaan dunia yang telah berhasil memaksimalkan kesuksesannya dengan bantuan AI. Salah satunya adalah raksasa elektronik dan komunikasi dari Korea Selatan, Samsung.
Samsung telah mengeluarkan Galaxy S24 Series sebagai pelopor ponsel AI di dunia. Kecanggihan seri ini tidak main-main, karena Samsung memasang berbagai fitur AI di dalamnya. Mulai dari fitur panggilan telepon, pencarian Google, pembuatan dokumen kerja, bahkan kamera dan aplikasi editing.
Pemanfaatan AI dalam teknologi produk membuat Samsung Galaxy S24 Series menahbiskan diri sebagai salah satu ponsel paling canggih di dunia. Hal ini memperkuat branding Samsung sebagai pemimpin pasar di dunia komunikasi.
Terbukti, seri ini terjual 1,21 juta unit pada minggu pertama penjualan di Korea Selatan dan 250 ribu unit di India. Jauh lebih sukses dibanding pendahulunya, Galaxy S23.
Tantangan dan Pertimbangan Etika dalam AI
Walaupun sangat membantu kehidupan, penggunaan AI masih menyisakan tantangan. Salah satunya adalah masalah keamanan data. Ada risiko kebocoran data karena AI memproses data dalam jumlah besar termasuk informasi pribadi yang sensitif.
Risiko tersebut memerlukan fitur perlindungan data menggunakan teknik enkripsi, kontrol akses ketat, dan audit rutin oleh perusahaan pengembang AI.
Selain itu juga ada tantangan etika dalam penerapan AI. Seperti masalah bias, transparansi dan akuntabilitas dalam hasil pemrosesan data oleh AI. Pengguna AI harus pintar mengidentifikasi dan menghindari bias serta harus memastikan akuntabilitas fakta yang diberikan AI agar keputusan yang dibuat tetap akurat.
Masalah etika lainnya adalah tanggung jawab moral terhadap data yang diolah AI, serta memastikan penggunaan AI tidak berdampak negatif terhadap pasar tenaga kerja.
Saat ini ada beberapa regulasi terkait penggunaan AI, seperti GDPR (General Data Protection Regulation) di Eropa dan CCPA (California Consumer Privacy Act) di AS. Keduanya mengatur perlindungan data pribadi pengguna internet dari penyalahgunaan menggunakan AI.
Kesimpulan
Kini Anda telah mengetahui betapa AI bisnis dapat sangat membantu dalam memaksimalkan potensi usaha dan meningkatkan omset. Teknologi ini juga jauh lebih praktis dan cerdas, walaupun tetap ada isu keamanan data dan etika yang mengiringi pengembangannya.
Jika Anda tertarik untuk mengimplementasikan transformasi digital dan AI ke dalam bisnis, maka pilihlah aplikasi AI yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Menggunakan platform terintegrasi seperti CRM adalah salah satu cara efektif memanfaatkan AI untuk bisnis tanpa mengeluarkan effort terlalu besar. Bagaimana, Anda siap menyongsong babak baru bisnis di era digital?
Leave a Reply