Kita tahu bahwa AI dapat menyelesaikan berbagai masalah, terutama dalam hal teknis. Dalam bidang pemasaran, AI marketing sangat membantu dalam mengklasifikasikan masalah, melakukan estimasi, serta memberi solusi pada pelanggan.
Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja AI dalam pemasaran? Bagaimana cara menerapkannya dan platform apa yang dapat digunakan? Mari temukan jawabannya dalam artikel ini.
Pengantar tentang AI dalam Marketing
Penggunaan AI dalam pemasaran ternyata bukan hal baru. Dalam satu dekade terakhir, AI bukan hanya melakukan tugas-tugas sederhana tetapi juga membantu menganalisis data yang lebih kompleks.
Seperti apa gambaran AI dalam marketing dan apa saja tugas yang bisa dilakukan kecerdasan buatan ini? Mari membahasnya lebih lanjut.
Definisi AI dalam Marketing
AI marketing dapat didefinisikan sebagai penggunaan kecerdasan buatan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan pemasaran. Termasuk merencanakan konten, berkomunikasi dengan pelanggan, dan melakukan promosi otomatis.
Dengan AI, para pemasar jauh lebih mudah mengumpulkan dan menganalisa data pelanggan. Kecerdasan buatan ini juga dapat memilih kampanye yang tepat untuk jenis pelanggan yang berbeda.
Misalnya, katakanlah seorang pelanggan mengunjungi situs e-commerce dan melihat-lihat beberapa produk. Atau mereka membuka iklan tertentu di media sosial. AI akan mendeteksi perilaku ini dan mengirimkan promosi produk yang mirip, plus memberikan rekomendasi yang sesuai.
Teknologi machine learning dan Large Language Model dalam kecerdasan buatan membantu perusahaan menganalisa perilaku pelanggan. Lalu memprediksi hasilnya, mengotomatisasi tugas-tugas pemasaran, dan mempersonalisasi konten.
Tujuan penggunaan AI tentu saja adalah efisiensi biaya perusahaan dan peningkatan kinerja pemasaran. Karena dengan kecerdasan buatan ini, ada lebih banyak tugas yang bisa dilakukan tanpa membutuhkan banyak tenaga manusia.
Sejarah dan Perkembangan AI dalam Marketing
Pengembangan AI sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1956, saat para ilmuwan komputer mencoba membuat mesin yang dapat meniru sistem berpikir manusia. Bahkan, tahun 1960-an chatbot pertama bernama Eliza telah hadir.
Namun, pengembangan AI terhenti karena biaya yang besar, dan baru mulai marak kembali di akhir tahun 90-an. Amazon adalah salah satu perusahaan pertama yang menggunakan AI marketing, untuk memfilter data dan mempromosikan produk tertentu pada pelanggan.
Lalu, di akhir tahun 2008 beberapa perusahaan besar mulai mencoba menggunakan chatbot untuk menjawab pertanyaan sederhana pelanggan. Dan di tahun 2010 teknologi AI mulai dipakai untuk otomatisasi kampanye pemasaran.
Teknologi ini terus berkembang, terutama setelah Google mulai mengenalkan penggunaan AI dalam penargetan iklan, di tahun 2018. Google Ads menjadi lebih tepat sasaran dan menghasilkan lebih banyak transaksi karena AI menganalisis demografi dan perilaku konsumen sebelum melemparkan iklan yang tepat.
Namun, booming besar-besaran penggunaan AI dalam digital marketing berlangsung pada periode 2019 hingga sekarang. Terutama setelah OpenAI merilis Chat GPT dan Dall-E secara terbuka.
Kini, AI marketing digunakan dalam pembuatan konten SEO, pengembangan situs belanja, membuat iklan terprogram, bahkan mengoptimalkan periklanan di televisi.
Bagaimana AI Bekerja dalam Marketing
Walaupun AI dapat mengerjakan banyak pekerjaan marketing, nyatanya manusia tetap menjadi pilotnya. Program kecerdasan buatan ini masih berfungsi sebagai copilot yang membantu pekerjaan pemasar agar jauh lebih efektif dan efisien.
Di bawah ini adalah penjelasan mengenai bagaimana AI bekerja dan membantu pemasaran di perusahaan.
Analisis Data dengan AI
AI dapat menganalisis data? Tentu. Namun, perannya masih sebagai pendukung. AI akan mempercepat proses analisis data, meningkatkan akurasi, serta membantu mengorganisir data yang belum terstruktur. Mari membahasnya secara lebih terperinci.
AI mengakurasi data
Salah satu kelebihan bekerja dengan AI adalah akurasinya. Menggabungkan AI ke dalam proses transformasi data menggunakan platform integrasi akan memastikan data bisnis Anda akurat dan sesuai kebutuhan.
AI juga dapat memahami bahasa alami manusia dalam proses pengayaan data. Sistem LLM akan menuliskan kode secara otomatis agar penggunanya dapat memperoleh data sesuai tujuan.
Mengakses data lebih cepat
Kecepatan dan kemampuan memproses data dalam jumlah besar adalah salah satu keunggulan AI dibandingkan cara manual. AI akan mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan menganalisis lalu menyajikan data sesuai prompt yang diberikan pengguna.
AI membantu prediksi dan analisis
Saat ini ada berbagai tools prediksi dan analisis data berbasis AI seperti IBM Watson Studio atau Altair Studio. Tools ini membantu menghasilkan model data yang lebih canggih.
AI akan membantu memprediksi tren pemasaran dan membuat simulasi berbagai scenario atas data yang tersedia. Kemampuan ini sangat penting dalam membantu marketer menyusun strategi pemasaran yang efektif.
Mengatur data yang tidak terstruktur
Pada cara kerja manual, data harus diatur, diformat dan diorganisir terlebih dahulu baru kemudian dapat dianalisis. Namun dengan menggunakan AI, data tidak terstruktur pun dapat dengan mudah dianalisis.
AI memperoleh data dari berbagai platform. Mulai dari media sosial, situs, e-commerce, dll. Seluruh data yang diperoleh bercampur, baik jenis maupun jumlahnya. Masalahnya, 90% data pemasaran adalah data tidak terstruktur.
Kemampuan AI dalam memperoleh wawasan dan analisis menggunakan teknologi NLP (Natural Language Program) akan memberikan informasi yang berharga. Hasilnya adalah analisis tren pasar, persepsi pelanggan, kekuatan merk, dll.
AI meningkatkan aksesibilitas data
Aksesibilitas adalah kemungkinan data untuk dapat diakses dan dipahami oleh sebanyak mungkin orang. Data pun dapat digunakan langsung tanpa bantuan alat tambahan.
Akses data yang mudah akan membantu meningkatkan kolaborasi dan kinerja bisnis. AI membantu dengan menggunakan program NLP. Salah satu contoh aksesibilitas data ada pada Google Analytics.
Optimasi Iklan dengan AI
Pernahkah Anda membuka iklan suatu produk, lalu di kesempatan berikutnya iklan-iklan serupa kerap muncul di media sosial dan situs setiap kali Anda mengakses internet?
Itu adalah salah satu contoh optimasi iklan dengan AI. Kecerdasan buatan ini akan membaca perilaku Anda di dunia maya, lalu menyarankan iklan yang menurutnya sesuai.
Dalam dunia pemasaran, optimasi iklan sangat berguna karena memastikan promosi pemasar sampai di target market yang benar. Hal ini akan menekan anggaran biaya promosi dan meningkatkan kemungkinan omset di masa depan.
Dulu pemasar akan melakukan riset secara manual terhadap pasar dan calon konsumen sebelum meluncurkan iklan. Namun kini riset dapat lebih cepat dan akurat menggunakan AI.
AI, dengan kemampuannya meng-generate data tidak terstruktur dan membaca tindakan, akan mengelompokkan pelanggan menurut demografi dan perilakunya. Jejak digital akan mendorong AI mengirimkan iklan yang sama atau mirip ke pelanggan tertentu.
Produksi Konten dengan AI
Konten adalah tulang punggung digital marketing. Penggunaan AI akan sangat membantu dalam proses ini dengan cara menggabungkan data yang diperolehnya dengan program bahasa yang canggih.
AI akan menyerap data, menganalisanya, lalu mengidentifikasikan pola konten yang tepat untuk berbagai platform dan jenis pelanggan.
Anda dapat menggunakan berbagai tools seperti Chat GPT, Jasper dan Surfer SEO untuk membuat konten SEO dan copywriting. Gabungkan dengan AI video and picture generator untuk postingan media sosial yang lebih baik.
Personalisasi dengan AI
Personalisasi dengan AI adalah bagian dari optimasi iklan. Dengan membaca perilaku konsumen di dunia maya dan memberikan rekomendasi produk, postingan, atau iklan yang sesuai pelanggan akan merasakan pengalaman yang lebih pribadi.
Hampir seluruh platform media sosial dan situs e-commerce menggunakan kemampuan ini kepada user mereka. Dari sisi pelanggan, mereka akan lebih mudah menemukan produk yang dicari karena ada banyak pilihan.
Dari sisi pemasar, iklan tertarget akan memperbesar peluang terjadinya transaksi dan menjaga biaya tetap efisien.
Prediksi Perilaku Pelanggan dengan AI
Jejak digital pelanggan juga dapat membantu AI memprediksikan produk apa yang kemungkinan menarik atau dibutuhkan pelanggan di masa yang akan datang.
AI akan mengumpulkan data historis pelanggan, membuat analisis dan prediksi, serta simulasi perilaku agar pemasar dapat merancang strategi promosi yang lebih tepat.
Otomatisasi Proses Marketing dengan AI
Marketing bukan hanya soal promosi, strategi, dan membuat konten. Namun, ada juga pekerjaan marketing yang berulang, sistematis, dan dapat dikerjakan secara otomatis.
Misalnya mengirim email marketing secara berkala ke semua pelanggan, mengatur dan mengecek data persediaan barang, memposting konten di seluruh kanal media sosial perusahaan, dll.
Pekerjaan-pekerjaan ini dapat diotomatisasi dan dialihkan ke program AI tertentu. Misalnya Zapier yang dapat mengerjakan pekerjaan berulang dan Reply.io yang membantu membalas email pelanggan.
Analisis Sentimen dengan AI
Komentar dan ulasan pelanggan di platform e-commerce, media sosial, dan Google juga bisa menjadi sumber data bagi AI untuk menganalisis sentiment pelanggan terhadap produk.
AI akan memahami bahasa alami pada ulasan, menelaahnya, dan menarik kesimpulan. Apakah ulasan tersebut mencerminkan sentimen positif, negatif, atau netral terhadap produk dan perusahaan.
Deteksi Anomali dengan AI
Data pemasaran yang dinamis menyimpan anomali. Anomali data adalah perubahan signifikan, penyimpangan, yang menjurus pada kondisi tidak normal.
Misalnya kenaikan yang sangat drastis pada kunjungan web atau view suatu konten di media sosial. Atau penurunan tiba-tiba penjualan barang.
Dalam pemrosesan data manual, anomali data umumnya disebabkan oleh kesalahan pendataan di lapangan atau pangkalan data.
AI dapat mengurangi kemungkinan anomali data dengan kemampuannya memperoleh dan mengolah data dalam jumlah banyak. Juga dapat mencari penyebab anomali serta menyajikan pemecahannya.
Caranya dengan menggabungkan algoritma machine learning dengan tren data termutakhir. Algoritma AI akan otomatis mempelajari, beradaptasi, dan mendeteksi kelainan dan ketidakwajaran dalam data.
Contoh Penerapan AI dalam Marketing
Penggunaan AI marketing telah banyak diaplikasikan oleh perusahaan di dalam maupun di luar negeri. Berikut akan kita bahas bagaimana cara perusahaan-perusahaan besar ini menerapkan AI dalam pemasaran mereka.
Contoh 1: Amazon
Amazon termasuk perusahaan global yang menjadi pionir penggunaan AI marketing. Mereka memanfaatkan kecerdasan buatan dalam lima cara:
- Menu rekomendasi produk di situs Amazon. AI membaca jejak digital user dan merekomendasikan produk berdasarkan pencarian dan isi keranjang mereka.
- Alexa. Debut di tahun 2014, speaker pintar ini menjadi asisten virtual yang membantu pelanggan mencari produk incaran menggunakan suara. Tanpa mengetuk layar.
- Chatbot Amazon. Berguna dalam membantu berinteraksi dan menjawab pertanyaan pelanggan secara real time. Bahkan membantu pelanggan menyusun katalog produk sesuai kebutuhan mereka.
- Rantai inventaris. Amazon menggunakan AI dalam manajemen inventaris dan persediaan produk yang dijual. Mengingat platform ini menjual ratusan ribu produk di seluruh dunia, AI sangat membantu agar manajemen persediaan barang Amazon selalu rapi.
- Penyimpanan dan pengiriman. AI di Amazon juga bertugas mengatur pengiriman agar cepat dan minim kesalahan. Selain itu, teknologi ini membantu penjual menyimpan stok produk mereka di gudang mana saja dan mencatat fluktuasinya di program komputer.
Contoh 2: Netflix
Sebagai perusahaan hiburan dan streaming populer, Netflix juga sukses menggunakan AI marketing untuk mempersonalisasi konten dan merekomendasikan produk terbaik untuk pelanggannya. Caranya:
- AI akan melacak jejak digital pelanggan di platform Netflix. Mulai dari apa yang mereka tonton, berapa lama durasinya, dan apakah mereka menyelesaikan tontonan.
- AI juga akan mencari tahu jenis film dan nama aktor yang Anda sukai.
- Selain melacak jejak digital pengguna, AI juga akan mengumpulkan data terkait film dan acara di platfornya. Seberapa populer film tersebut, seberapa cocok dengan preferensi Anda, dan berapa rating yang Anda berikan.
- Setelah itu, AI Netflix akan merekomendasikan daftar film yang mirip dengan tontonan Anda sebelumnya.
Kumpulan data tersebut juga akan diolah menggunakan algoritma dan machine learning untuk menganalisis pola dan tren pengguna, menghasilkan saran dan strategi pemasaran berikutnya bagi Netflix.
Contoh 3: Tesla
Sebagai pionir dalam industri mobil listrik, Tesla tentu tak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Mereka menggunakan AI dalam pengolahan data pelanggan, serta pengembangan teknologi otomotifnya.
Teknologi AI Tesla yang populer di publik adalah algoritma khusus yang ditanamkan ke dalam setiap unit mobilnya, agar dapat beroperasi secara autopilot.
Melansir dari Forbes, dalam pemasarannya sendiri, Tesla menggunakan AI di dalam setiap unit yang diproduksi untuk mengumpulkan data dan menyimpannya langsung di cloud.
Teknologi machine learning mereka lalu akan memproses seluruh data tersebut untuk meningkatkan kualitas produk, kepuasan pelanggan, merancang strategi produk baru dan kampanye promosi, dll.
Tesla bekerja sama dengan Nvidia dalam membangun teknologi AI mereka sendiri.
Bagaimana Menerapkan AI dalam Strategi Marketing Anda
Melihat kemampuan AI yang sangat signifikan dalam mendukung program pemasaran, mungkin Anda tertarik untuk mengaplikasikan teknologi ini di perusahaan.
Namun sebelum melaksanakannya, paling tidak pahami dulu beberapa hal di bawah ini.
Memahami Teknologi AI
Anda tidak bisa menerapkan sebuah program atau rencana baru tanpa memahaminya, bukan? Begitu juga dengan AI marketing.
Sebelum memasukkan teknologi ini ke dalam sistem perusahaan, pahami dulu apa dan bagaimana cara kerja Artificial Intelligence. Seperti apa konsep dasarnya, serta bagaimana teknologi ini dapat Anda terapkan dalam program marketing.
Memahami Kebutuhan Marketing Anda
AI dapat mengerjakan berbagai tugas untuk membantu pemasar meraih target omset dan tujuan lainnya. Namun sebelumnya, pahami dulu apa kebutuhan marketing Anda?
Anda juga harus dapat memetakan tugas apa yang paling membutuhkan bantuan AI. Apakah ada solusi lain yang juga efektif dan sama efisiennya selain AI?
Jangan lupa untuk memastikan ada sumber daya yang mencukupi untuk menjalankan teknologi ini di perusahaan Anda.
Memilih Solusi AI yang Tepat
Ada beragam solusi AI yang bisa memenuhi kebutuhan marketing perusahaan. Maka setelah memahami kebutuhan marketing, Anda dapat memilih tools yang paling sesuai.
Namun, pahami pula bahwa tidak ada tools AI yang dapat menyelesaikan seluruh permasalahan dalam pemasaran. Beberapa tools dapat memecahkan dua atau tiga masalah, sementara yang lain hanya fokus pada satu saja.
Pilih solusi AI yang dapat memenuhi kebutuhan pemasaran Anda yang paling besar dan mendasar.
Mengintegrasikan AI ke dalam Strategi Marketing Anda
Setelah solusi AI sesuai kebutuhan, cobalah mengintegrasikannya ke dalam strategi marketing Anda.
Hal ini juga akan berpengaruh pada jenis query atau prompting yang Anda gunakan untuk mendapatkan informasi dan data dari kecerdasan buatan. Secara singkat langkah integrasi ini adalah:
- Menentukan tujuan penggunaan AI. Langkah ini bisa Anda lakukan setelah memahami kebutuhan marketing dan mengetahui sisi mana yang akan dioptimasi menggunakan kecerdasan buatan.
- Memilih tools AI yang tepat sesuai dengan tujuan penggunaannya.
- Secara teratur update strategi pemasaran Anda.
Menentukan Tujuan Marketing Anda
Dari sekian banyak tujuan marketing, mana yang menjadi prioritas Anda? Tujuan prioritas akan menentukan tools AI apa yang Anda perlukan.
Tujuan Anda bisa saja untuk meningkatkan konversi melalui konten, optimasi iklan di media sosial, atau efisiensi biaya.
Memilih Platform AI yang Tepat
Setelah mengetahui kebutuhan dan tujuan pemasaran, akan lebih mudah memilih platform AI yang tersedia di pasaran. Jangan lupa sesuaikan juga dengan anggaran biaya yang Anda miliki.
Kenali setiap platform, cari tahu layanan yang ditawarkan, dan lakukan analisis terhadap efektivitasnya.
Anda juga bisa membandingkan dua platform dengan layanan mirip untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan tujuan pemasaran.
Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Data adalah hal penting dan sensitif dalam teknologi kecerdasan buatan. Karenanya, pastikan bank data Anda tetap relevan dan berkualitas serta selalu update.
AI, bagaimanapun juga dapat membantu Anda membersihkan database, menghapus data yang tidak penting, dan memverifikasi jika ada format data yang tidak konsisten.
Namun, peranan manusia tetap diperlukan dalam hal ini. Termasuk untuk melakukan evaluasi lanjutan setelah hasil analisis data AI keluar.
Kesimpulan
Sejak penemuannya, AI secara pasti terus mempengaruhi kehidupan dan masa depan kita, termasuk dalam bidang pemasaran. AI marketing di satu sisi membantu pemasar meraih tujuan mereka dengan lebih mudah, dan di sisi lain membantu konsumen mendapatkan preferensi yang lebih baik.
AI marketing berperan dalam berbagai sisi mulai dari pengumpulan dan analisis data pemasaran, pembuatan dan optimasi konten, optimasi media sosial dan SEO, peluncuran iklan, dll.
Namun sebelum mengintegrasikannya ke dalam strategi marketing perusahaan, ketahui dulu kebutuhan utama perusahaan Anda, tujuan pemasarannya, serta sesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
Anda siap mengintegrasikan teknologi AI marketing ke dalam strategi pemasaran Anda dan menjadi pemimpin persaingan? Hubungi Aivia untuk konsultasi atau menjadwalkan demo produk.
Leave a Reply